Inikah Alasan Warga Israel Tutup Mata atas Genosida Gaza?

Peristiwa123 Views

Konflik yang berlangsung antara Israel dan Palestina, khususnya di wilayah Gaza, telah lama menjadi sorotan dunia internasional. Serangan demi serangan yang menewaskan warga sipil, termasuk anak-anak, memicu kecaman dari berbagai pihak. Namun, di balik berbagai protes internasional, sebagian warga Israel tampaknya menutup mata atas apa yang disebut sebagai genosida Gaza. Apakah alasan di balik sikap ini?

Pengaruh Narasi Media dan Pemerintah terhadap Genosida Gaza

Salah satu alasan utama yang mempengaruhi persepsi warga Israel adalah narasi yang disampaikan oleh media dan pemerintah. Media di Israel sering kali memfokuskan pemberitaan pada tindakan kelompok militan di Gaza seperti Hamas, yang dilabeli sebagai ancaman besar bagi keamanan nasional. Pemerintah juga mengemukakan bahwa serangan militer yang dilakukan merupakan langkah untuk melindungi warga Israel dari serangan roket atau ancaman teror. Hal ini membuat banyak warga Israel melihat operasi militer di Gaza sebagai bentuk pertahanan diri, bukan tindakan yang dinilai sebagai genosida.

Trauma Sejarah dan Ketakutan Akan Keamanan Genosida Gaza

Israel adalah negara yang dibentuk setelah tragedi besar Holocaust, sehingga banyak warganya yang memiliki trauma sejarah yang mendalam. Ketakutan akan keselamatan telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari warga Israel. Ketika serangan dari Gaza terjadi, sebagian warga Israel mungkin melihatnya sebagai ancaman nyata terhadap kehidupan mereka, sehingga mendukung tindakan militer dengan alasan pertahanan diri. Trauma sejarah ini membuat banyak orang sulit untuk melihat konflik ini dari sudut pandang kemanusiaan yang lebih luas.

Polarisasi Politik dan Sosial

Seperti di banyak negara lain, polarisasi politik sangat mempengaruhi pandangan masyarakat. Di Israel, terdapat perbedaan pandangan antara kelompok sayap kanan dan kiri. Kelompok sayap kanan cenderung lebih mendukung langkah militer agresif terhadap Gaza, sementara kelompok kiri biasanya mengadvokasi solusi damai. Namun, kelompok yang mendukung aksi militer sering kali memiliki suara yang lebih kuat dalam kebijakan negara, sehingga pandangan ini lebih mendominasi masyarakat.

Dehumanisasi Warga Gaza

Proses dehumanisasi terhadap warga Gaza juga memainkan peran besar. Melalui narasi media dan propaganda, warga Gaza sering kali digambarkan sebagai ancaman atau pelaku kekerasan, terutama dengan adanya kelompok militan seperti Hamas. Dengan pandangan ini, beberapa warga Israel mungkin merasa bahwa korban di Gaza, termasuk warga sipil, adalah dampak tak terhindarkan dari konflik dan bukan tragedi kemanusiaan.

Minimnya Kontak Langsung

Faktor lain yang memengaruhi sikap warga Israel adalah minimnya kontak langsung dengan warga Palestina di Gaza. Dengan adanya tembok pemisah, blokade, dan konflik berkepanjangan, sebagian besar warga Israel tidak pernah memiliki interaksi langsung dengan warga Gaza. Ketidaktahuan ini dapat memperkuat sikap apatis terhadap penderitaan warga Palestina dan membuat konflik terlihat jauh dari kehidupan sehari-hari mereka.

Kesimpulan

Ada berbagai alasan mengapa sebagian warga Israel tampak menutup mata atas apa yang disebut sebagai genosida di Gaza. Narasi media dan pemerintah, trauma sejarah, polarisasi politik, dehumanisasi, dan minimnya kontak langsung dengan warga Gaza berperan dalam membentuk sikap ini. Sementara kecaman dunia internasional terus meningkat, solusi yang adil dan berkelanjutan masih tampak jauh dari jangkauan.